Sisi Gelap Krisis Sampah Indonesia

Ketika sistem pengelolaan sampah gagal, masyarakat tidak punya pilihan selain membakar sampah mereka.  

Apa yang terjadi selanjutnya? Orang-orang membawa sampah mereka, memilah apa yang bisa dipilah, dan sisanya berakhir dalam api.
Inilah yang terjadi ketika hierarki pengelolaan sampah—Mengurangi, Menggunakan kembali, dan daur ulang—diabaikan. Alih-alih menangani sampah dari sumbernya, kita menghancurkannya dengan membakar, menyebabkan kerusakan lingkungan yang tidak dapat diubah.  

Dan ini adalah salah satu dari banyak masalah mendesak yang kami angkat melalui @bule_sampah dan pekerjaan kami di Veritas Edukasi Lingkungan.
💡 Namun, kesadaran saja tidak cukup. Kita membutuhkan solusi. Kita membutuhkan pendidikan. Dan ya—kita membutuhkan dukungan.

🌱 VEL siap untuk berkolaborasi.
Bersama-sama, kita bisa membuat Indonesia bersih kembali. Dukung pekerjaan kami dalam pendidikan limbah, pengembangan kapasitas, dan program ekonomi sirkular di seluruh Indonesia. Hubungi kami di info@vel.earth

The Dark Side of Indonesia’s Waste Crisis

When waste management systems fail, communities are left with no choice but to burn their waste. 

What happens next? People bring their waste here, separate what they can, and the rest ends up in flames.
This is what happens when the waste hierarchy—reduce, reuse, recycle—is ignored. Instead of tackling waste at the source, we are destroying it through burning, causing irreversible environmental harm.

And this is one of many urgent issues that is exactly what we’ve been raising awareness about through @bule_sampah and our work at Veritas Edukasi Lingkungan.
💡 But awareness alone isn’t enough. We need solutions. We need education. And yes—we need support.

🌱 VEL is ready to collaborate.
Together, we can make Indonesia clean again. Support our work in waste education, capacity building, and circular economy programs across Indonesia. Email us at info@vel.earth