Mengisi ulang tidak akan menyelesaikan krisis plastik, kecuali sistemnya dirancang untuk mendukungnya.
Tiga hari yang lalu adalah #WorldRefillDay
Kita disarankan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Tapi di mana solusi pengisian ulang yang dapat diimplementasikan secara luas?
Indonesia membuang 7,5 miliar sachet per tahun.
Pengisian ulang seharusnya menjadi solusinya.
Tapi hari ini, hal itu masih dianggap sebagai solusi niche, hanya dapat diakses oleh sedikit orang, dan diabaikan oleh banyak orang.
Masalah sebenarnya bukan kurangnya minat.
Masalahnya, sistem masih menguntungkan #waste.
Jika kita serius tentang ekonomi sirkular, kita harus:
✅ Mendorong pengisian ulang dan mengurangi penggunaan sachet.
✅ Mendorong merek untuk mentransformasi rantai pasokan, bukan hanya melakukan PR hijau.
✅ Menstandarkan harga isi ulang, higienis, dan akses.
Isi ulang tidak akan berkembang hanya dengan niat baik.
Ia membutuhkan infrastruktur. Ia membutuhkan kebijakan.
Ia membutuhkan merek untuk memperlakukannya sebagai bisnis inti, bukan hanya CSR.
Apa yang dibutuhkan untuk membawa isi ulang jadi lebih populer?
Apakah hambatannya teknis ataukah politik dan ekonomi?
Refill won’t fix the plastic crisis, unless the system is built to support it.
Three days ago was #WorldRefillDay
We’re told to reduce single-use plastic. But where are the scalable refill solutions?
Indonesia dumps 7.5 billion sachets a year.
Refill should be the answer.
But today, it's still seen as a niche solution, accessible to few, ignored by many.
The real problem isn’t lack of interest.
It’s that the system still rewards #waste.
If we’re serious about circularity, we must:
✅ Incentivize refill and disincentivize sachets.
✅ Push brands to transform supply chains, not just do green PR.
✅ Standardize refill pricing, hygiene, and access.
Refill won't scale on good intentions.
It needs infrastructure. It needs policy.
It needs brands to treat it as core business, not just CSR.
What will it take to move refill from the margins to the mainstream?
Is the barrier technical or is it political and economic?

Deborah Kezia
|
Edukasi
5 days ago