3,7 juta pemulung di Indonesia - Mengapa mereka masih kesusahan?

Deborah Kezia

|

Edukasi

4 bulan yang lalu

Mereka mengumpulkan, memilah, dan mendaur ulang lebih banyak sampah daripada sistem formal, namun banyak yang masih hidup dalam kemiskinan. Di negara-negara tetangga, pemulung mendapat pengakuan, perlindungan, dan upah yang lebih baik.


❗Jadi, mengapa Indonesia tertinggal? Mengapa di sini berbeda?

Sebagian besar pemulung di Indonesia bekerja tanpa perlindungan, jaminan kerja, atau pengakuan. Mereka mengangkut 60-90 kg sampah per hari, bekerja 8-10 jam, namun masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mereka ada di sekitar kita. Mereka membantu menjaga kebersihan kota kita. Sudah saatnya kita mulai peduli.

Bagaimana dukungan untuk pemulung di daerah Anda? 🤔

 

 

3.7 million waste pickers in Indonesia - Why are they still struggling?

They collect, sort, and recycle more waste than official systems, yet many still live in poverty. In neighboring countries, waste pickers receive better recognition, protection, and fairer wages.
 

❗So why is Indonesia falling behind? Why is it different here?

Most waste pickers in Indonesia work without protection, job security, or recognition. They carry 60-90 kg of waste per day, work 8-10 hours, yet still struggle to make ends meet.

They are all around us. They help keep our cities clean. It’s time we start caring.

How are waste pickers supported in your area? 🤔 

 

 

Deborah Kezia

|

Edukasi

4 bulan yang lalu

Bantu kami menyebarkan Insiatif ini.

Ikuti @bulesampah di Instagram dan TikTok, serta bagikan dan sukai konten kami untuk mendukung gerakan ini. Untuk kerja sama atau pertanyaan bisnis, silakan hubungi admin kami Lina (+49 176 4872 7945)